BAB 12



KELOMPOK SOSIAL

1.    Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri atas kumpulan individu yang hidup bersama dengan aturan tertentu. Agar dikatakan sebagai kelompok sosial. Soerjono Soekanto (Sosiolog Indonesia) memberikan beberapa persyaratan sebagai berikut :
a.    Ada kesadaran pada setiap anggota kelompok bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutam
b.    Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dan anggota lainnya.
c.    Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat.
d.    Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku
e.    Bersistem dan berproses
f.      
2.    Pembentukan Kelompok Sosial
 Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Kodrat manusia sebagai makhluk sosial menyebabkan manusia sejak lahir memmiliki dua hasrat atau keinginan pokok. Pertama, keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain/masyarakat disekelilingnya (gregariousness). Kedua, keinginan manjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Seseorang memerlukan bantuan orang lain untuk memenhi kebutuhannya. Dengan kata lain, adanya kebutuhan manusia yang harus dipenuhi menyebabkan timbulnya kelompok sosial.

3.    Bentuk-bentuk Kelompok Sosial
 Kelompok sosial dalam masyarakat pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelompok sosial teratur dan kelompok sosial yang tidak teratur.
Bentuk-bentuk kelompok sosial yang teratur sebagai berikut :
a.    Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota kelompok sosial dibedakan menjadi dua sebagai berikut :
1)    Kelompok primer (primary group), yaitu kelompok yang ditandai dengan saling mengenal, sering bertatap muka (face to face), bekerja sama dengan sifat pribadi, dan permanen. Kelompok primer masih dibagi menjadi beberapa bentuk sebagai berikut :
a)    In-group, kelompok ini adalah kelompok sosial yang individunya mengidentifikasikan diri dalam kelompok tersebut.
b)    Out-group, ditandai dengan rasa antargonisme atau antipati terhadap kelompok lain.
c)    Gemeinschaft (paguyuban) merupakan bentuk kehidupan bersama antaranggota masyarakat, mempunyai hubungan batin murni yang sifatnya alami dan kekal. Dasar hubungannya adalah rasa cinta dan persatuan batin yang nyata dan organis. Kelompok paguyuban sering dikaitkan dengan masyarakat desa karena adanya ikatan kebersamaan yang kuat.
d)    Gesellschaft (patembayan) merupakan bentuk kehidupan bersama yang bersifat pamrih (berdasarkan kebutuhan), berlangsung dalam jangka waktu yang pendek, dan bersifat mekanis. Kelompok ini identik dengan masyarakat perkotaan yang kompleks dan sengaja dibentuk untuk kepentingan tertentu serta lebih banyak berkembang daripada masyarakat pedesaan.
2)     Kelompok sekunder, yaitu kelompok sosial dengan jumlah anggota banyak, sifat hubungan cenderung formal dan tidak saling mengenal, serta tidak permanen.
b.    Berdasarkan derajat organisasinya, kelompok sosial dibedakan menjadi dua sebgaai berikut :
1)    Kelompok formal (formal group) merupakan organisasi kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja dibuat oleh anggota-anggotanya untuk ditaati serta berfungsi untuk mengatur hubungan antaranggotanya.
2)    Kelompok informal (informal group) merupakan organisasi kelompok yang tidak resmi, tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti, serta peraturan tidak tertulis secara resmi.
c.    Berdasarkan interaksinya, kelompok sosial dibedakan menjadi dua sebagai berikut :
1)    Kelompok referensi (reference group) merupakan kelompok sosial yang menjadi ukuran bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilaku.
2)    Kelompok membership (membership group) merupakan kelompok yang hubungan antaranggotanya terjadi secara fisik. Ukuran utama bagi keanggotaan seseorang adalah interaksinya dengan kelompok sosial yang bersangkutan.
Sementara itu, untuk kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu kerumunan (crowd), publik, dan massa.
1)    Kerumunan merupakan kelompok sosial yang ditandai dengan kehadiran individu-individu secara fisik dan merupakan kelompok yang tidak terorganisasi.
2)    Publik merupakan kelompok yang bukan kesatuan karena individu-individu tidak saling bertemu dan terlibat secara fisik. Interaksi bersifat tidak langsung melalui alat-alat media, misalnya surat kabar, radio, internet, atau televisi.
3)    Massa merupakan kumpulan orang dalam jumlah yang banyak, mempunyai kehendak atau pandangan yang sama, tetapi tidak berkerumun pada suatru tempat tertentu. Massa terbentuk mengikuti alat-alat komunikasi modern, seperti halnya publik.