BAB 13



MASYARAKAT MULTIKULTURAL

1.    Pengertian Masyarakat Multikultural

2.    Ciri-ciri Masyarakat Multikultural
Ciri masyarakat multikultural menurut Pierre L. Van den Berghe sebagai berikut :
1.    Terjadi segmentasi ke dalam bentuk kelompok subkebudayaan yang berbeda
2.    Memiliki struktur sosial yang terbagi ke dalam lembaga - lembaga nonkomplementer.
3.    Kurang mengembangkan konsensus di antara anggotanya.
4.    Relatife sering terjadi konflik
5.    Interasi cenderung terjadi karena paksaan.

Berdasarkan konfigurasi dan komunitas etnisnya J.S. Furnivall membedakan dalam empat kategori/bentuk sebagai berikut :
1.    Masyarakat majemuk dengan komposisi seimbang, terdiri atas sejumlah komunitas dan mempunyai kekuatan kompetitif serta seimbang.
2.    Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan, terdiri atas sejumlah komunitas etnis dengan kekuatan kompetitif tidak seimbang.
3.    Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan, berarti etnis minoritas keunggulan kompetitif sehingga mendominasi kehidupan politik atau ekonomi masyarakat.
4.    Masyarakat majemuk dengan fragmentasi, terdiri atas kelompok etnis kecil sehingga tidak memiliki posisi dominan dalam politik dan ekonomi.

3.    Hubungan Struktur Sosial Multikultural dan Dinamika Sosial Masyarakat
1.    Konsep Struktur Sosial dan Dinamika Sosial Masyarakat
Masyarakat merupakan satu kesatuan yang diikat oleh beberapa kesamaan, seperti wilayah tempat tinggal, epentingan, atau tujuan. Masyarakat dapat ditinjau dari sudut struktural dan dinamikannya. Sudut struktural disebut juga struktur sosial, yaitu jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok. Struktur sosial meliputi norma sosial, lembaga sosial, kelompok sosial, dan lapisan/stratifikasi sosial adapun dnamika sosial biasa juga disebut perubahan sosial, yaitu berbagai perubahan yang muncul dalam masyarakat berkaitan dengan aspek-aspek struktur dalam masyarakat.

2.    Hubungan Struktur Sosial Multikultural dan Dinamika Sosial Masyarakat
Dinamika sosial masyarakat atau perubahan sosial dikatahui sebagai perubahan struktur dalam masyarakat. Sementara itu, perubahan struktur meliputi norma sosial, lembaga sosial, dan pelapisan sosial merupakan aspek-aspek yang ada dalam masyarakat multikultural. Masyarakat multikultural ditandai dengan berbagai perbedaan seperti suku, agama, dan ras. Dnamika atau perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dipengaruhi oleh keempat aspek tersebut. Perubahan sosial selalu berjalan beriringan dengan perkembangan zaman.
Menurut Raymond Firth, perubahan dalam masyarakat dapat terjadi karea faktor-faktor tertentu.faktor-faktor ini meliputi pergerakan keempat aspek struktur (norma, sosial, lembaga sosial, kelompom sosial, dan pelapisan sosial) dan faktor yang berasal dari lingkungan dan kekuatan ekspandi peradaban atau perubahan itu sendiri.

3.    Perubahan Struktur Sosial Multikultural terhadap Dinamika Sosial dalam Masyarakat
Perubahan yang terjadi pada keempat aspek struktur sosial memberi pengaruh dalam interseksi. Mulculnya berbagai kondisi seperti interseksi, konsolidasi, integrasi, dan mutual struktur sosial multikultural dan dinamika sosial masyarakat.

4.    Terbentuknya masyarakat Multikultural dan Pengaruhnya
Menjelaskan latar belakang terbentuknya masyarakat multikultural atau pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat

1.    Latar Belakang Terbentuknya Masyarakat Multikultural
Masyarakat multikultural yang terdiri atas berbagai perbedaan dilatarbelakangi oleh berbagai faktor sebagai berikut :
a.   Keadaan Geografis
Indonesia terletak di anatara dua samudra yaitu Samudra Hindia dan pasifik, serta berada diantara dua benua, yaitu Asia dan Australia. Hal ini menjadikan letak Indonesia stategis. Keadaan tersebut merimbas pada mudahnya kebudayaan lain masuk sehingga ikut memberi warna pada kebudayaan Indonesia.
b.  Perbedaan Cuaca
Perbedaan cuaca terjadi karena suhu dan kelembapan yang berbeda antara suatu tempat dan tempat lainnya. Ada dua lingkungan ekologis yang timbul karena hal tersebut, yaitu pertanian sawah (wet rice cultivation) di Pulau Jawa dan Bali serta pertanian ladang (shifting cultivation) di luar Pulau Jawa.
c.   Bentuk Wilayah
Indonesia merupakan egara lautan dengan ribuan pulau disekelilingnya. Wilayah perairan Indonesia tersebut memisahkan daratan tempat tinggal masyarakat sehingga menimbulkan isolasi geografis dan menjadi salah satu penyebab kemajemukan masyarakat.

2.    Pengaruh Terbentuknya Masyarakat Multikultural

Pengaruh yang ditimbulkan dari adanya masyarakat multikultural sebagai berikut :
a.   Timbul Berbagai Kemajemukan Masyarakat
Kemajemukan masyarakat Indonesia meliputi agam, ras, etnis, klan, pekerjaan, budaya dan jenis kelamin (diferensiasi sosial). Diferensiasi sosial merupakan pengelompokan secara horizontal. Pengelompokan horizontal yang didasarkan pada perbedaan ras, ernis (suku bangsa), klan, dan agama disebut kemajemukan sosial. Sementara itu, pengelompokan berdasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial.

b.  Timbul Berbagai Konflik
 Konflik merupakan konsekuensi dari masyarakat yang multikultural. Konflik dapat dipicu dari perbedan dalam masyarakat. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan individu, latar belakang kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan nilai yang cepat serta cenderung dipaksakan.

c.   Muncul Berbagai Bentuk Konsekuensi
 Konsekuensi kemajemukan masyarakat Indonesia  sebagai berikut :
1)    Interseksi, yaitu pertemuan keanggotaan dari berbagai seksi/bidang sosial budaya (agama, suku, jenis kelamin, dan kelas sosial)menjadi satu kelompok sosial.
2)    Konsolidasi, yaitu proses penguatan keanggotaan individu atau kelompok.
3)    Stereotip, yaitu persepsi atau prasangka mengenai suatu hal, budaya, atau sifat berdsarkan prasangka subjektif yang belum tentu tepat.
4)    Politik aliran, yaitu ideologi nonformal yang dianut oleh anggota organisasi politik dalam suatu negara. Politik aliran disebut juga dengan sektarian yang mengindikasikan munculnya diskriminasi akibat adanya perbedaan dominasi kelompok. Daya pengikat kelompok dalam politik aliran adalah kesamaan ideologi.
5)    Pluralisme, yaitu sikap menghargai, menghormati dan menoleransi berbagai perbedaan dalam hidup bersama masyarakat rakyat majemuk.
6)    Nasionalisme, yaitu rasa cinta pada tanah air yang diwuudkan dengan cara mempertahankan identitas bangsa.
7)    Etnosentrisme, yaitu menganggap budaya masyarakat tertentu memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan masyarakat lain.
8)    Primordialisme, yaitu loyalitas berlebihan terhadap sifat-sifat kedaerahan, agama, suku bangsa, dan keluarga. Faktor penyebab munculnya priordialisme sebagai beriut :
a)    Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam kelompok atau masyarakat, misalnya anggapan ras tertentu lebih baik daripada ras lain.
b)    Adanya sikap mempertahankan suatu kelompok/kesatuan sosial terhadap ancaman dari luar kelompok.
c)    Adanya nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem keyakinan, seperti nilai-nilai keagamaan dan pandangan.
Contoh kelompok yang muncul berdasarkan perasaan primordialisme adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Keluarga Papua, Keluarga Mahasiswa Katolik, Ikatan Mahasiswa Aceh.

5.    Perilaku Sesuai dengan Masyarakat Multikultural
Mengidentifikasi perilaku yang sesuai dengan masyarakat multikultural
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultural yang rawan terjadi disintegrasi bangsa. Oleh karena itu, diperlukan yang sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia agar tidak menimbulkan konflik dan perpecahan. Adapun perilaku yang sesuai dengan keadaan masyarakat di Indonesia yang multikultural sebagai berikut :
1. Toleransi
Adanya sikap toleransi dalam perilaku masyarakat dapat memperkukuh integrasi bangsa yang dilatarbelakangi oleh berbagai perbedaan. Masyarakat diharapkan memiliki sikap toleransi dan tidak bersikap diskriminasi terhadap suku bangsa, ras, budaya, atau agama lain.
2. Empati
Sikap empati merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan hal-hal yang dirasakan oleh orang lain. Dengan adanya empati seseorang tidak mudah menghakimi kebuidayaan atau perilaku orang lain yang berbeda dengan dirinya.
3. Menghargai Perbedaan
Sikap menghargai perbedaan sangat penting dimiliki oleh bangsa yang terdiri atas berbagai perbedaan suku bangsa, agama, kebudayaan, dan kedaerahan. Masyarakat diharapkan dapat bersikap dewasa dalam menyikapi berbagai perbedaan.
4. Semangat Nasionalisme
Semangat nasionalisme dapat menjadi landasan masyarakat untuk bersatu dalam perbedaan. Semangat ini ditandai dengan kesediaan untuk mengesampingkan berbagai perbedaan demi keutuhan bangsa.