BAB 14



PERUBAHAN SOSIAL

A.  Pengertian Perubahan Sosial
William F. Ogburn memberikan batasan perubahan sosial pada ruang lingkup kebudayaan, baik yang meterial ataupun non material. Perubahan sosial yang pesat hampir selalu disertai munculnya ketegangan-ketegangan dan perpecahan dalam struktur sosial dan kesenjangan budaya serta diskontinuitas. Kondisi masyarakat yang demikian mengalami ketinggalan budaya (cultur lag). Kingsley Davis dalam bukunya Human Society memberikan definisi perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Sedangkan Mac Iver mengatakan perubahan sosial adalah perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationship) atau perubahan terhadap keseimbangan (equalibrium ) hubungan sosial. Menurut Selo Sumardjan perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.   
Dengan demikian perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi dalam waktu tertentu terhadap organisasi sosial masyarakat yang meliputi nilai, norma, kebudayaan dan sistem soasial dengan cara memodifikasi pola-pola kehidupan manusia untuk memperoleh keseimbangan hubungan sosial

B.  Jenis atau bentuk Perubahan Sosial
1. Berdasarkan Proses
a.    Perubahan yang direncakana (Planned Change)
Perubahan yang direncanakan merupakan perubahan dengan perencanaan terlebih dahulu oleh pihak yang menginginkan adanya perubahan dalam masyarakat. Pihak yang menginginkan perubahan disebut agent of change.
b.    Perubahan yang Tidak Direncanakan (Unplanned Change)
Perubahan yang tidak direncanakan merupakan perubahan diluar rencana atau perkiraan masyarakat. Perubahan ini dapat menimbulkan dampak-dampak yang merugikan masyarakat.

2. Berdasarkan waktu
a.    Perubahan Secara Cepat
Perubahan secara cepat disebut revolusi. Revolusi adalah perubahan sosial yang terjadi dalam waktu singkat, cepat dan mendasar. Dikatakan perubahan secara cepat dan mendasar karena perubahan ini menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan pranata sosial yang sulit diubah.
b.    Perubahan Secara Lambat
Perubahan secara lambat disebut evolusi. Evolusi adalah perubahan yang berlangsung lama dan sering tanpa perencanaan. Perubahan ini timbul dari penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan oleh masyarakat. Perubahan yang bersifat evolusi dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori.
i.    Unlinear theories of evolution
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat mengikuti tahapan-tahapan tertentu mulai dari tahapan paling sederhana hingga perubahan paling kompleks atau sempurna. Agusta Comte menyatakan bahwa tahapan perkembangan masyarakat selalu ditandai dengan tahapan teologis, metafisik, dan positif. Atau dikenal dengan hukum 3 tahap.
ii.   Universal theory of evolutian
Perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut Herbert Spencer masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok heterogen, baik sifat maupun susunannya. 
iii.  Multilined theories of evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian pada tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Dalam kondisi masyarakat yang kompleks sangat sulit untuk melihat apakah perkembangan masyarakat melalui tahapan-tahapan tertentu.

3. Berdasarkan Dampaknya
a.    Perubahan Kecil
Perubahan kecil merupakan perubahan berskala kecil yang terjadi pada struktur sosial dalam masyarakat. Perubahan ini hanya berdampak pada sebagian kecil masyarakat atau tidak memberi pengaruh secara langsung bagi masyarakat umum.
b.    Perubahan Besar
Perubahan besar merupakan perubahan yang dimiliki pengaruh besar terhadap struktur  sosial yang ada dalam masyarakat. Perubahan ini erakibat langsung pada masyarakat.

4. Berdasarkan Caranya
a.    Perubahan dengan Kekerasan
Perubahan dengan kekerasan adalah perubahan sosial yang dilakukan dengan cara-cara kekerasan baik fisik maupun psikis demi tercapainya perubahan yang diinginkan.
b.    Perubahan Tanpa Kekerasan
Perubahan tanpa kekerasan adalah perubahan dengan jalan samai untuk mencapai perubahan yang diinginkan.

C.Dampak Positif dan Negatif Perubahan Sosial
Perubahan sosial memiliki dua dampak sebagai berikut.
1.    Dampak Positif
a.    Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dengan adanya perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kehidupan masyarakat dapat semakin mudah.
b.    Muncul Nilai dan Norma Sosial Baru
Perubahan sosial mengakibatkan nilai dan norma sosial baru dapat lebih sesuai dengan kondisi masyarakat yang selalu berkembang.
c.    Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kerja
Keberadaan teknologi dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja masyarakat sehingga lebih produktif.
d.    Tercipta Lapangan Pekerjaan
Perubahan sosial terjadi karena menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Oleh karena itu, muncul spesialisasi kerja yang berdampak pada terciptanya lapangan pekerjaan baru.

2.    Dampak Negatif
a.    Muncul Krisis Multidimensional
Masyarakat yang tidak siap dengan perubahan akan mengalami krisis mulitdimensional. Krisis ini menimbulkan banyak kerugian bagi masyarakat karena menyangkut seluruh aspek kehidupan.
b.    Muncul Berbagai Konflik
Perubahan sosial dapat menyebabkan konflik, baik horizontal maupun vertikal. Pihak yang tidak puas dengan perubahan sosial memiliki kecenderungan berkonflik dengan pihak yang menginginkan perubahan dalam masyarakat.
c.    Terjadi Disorganisasi Nilai dan Norma
Disorganisasi adalah melemahnya nilai dan norma dalam masyarakat karena perubahan sosial. Disorganisasi dapat menimbulkan terjadinya penyimpangan sosial dalam masyarakat.
d.    Terjadi Berbagai Kerusakan Lingkungan
Perubahan sosial sering diikuti meningkatnya konsumsi masyarakat. Peningkatan tersebut menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah.

3.    Beberapa Dampak Perubahan Sosial
Dampak perubahan sosial sebagai berikut.
a.    Globalisasi, yaitu sebuah sistem ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global. Globalisasi memungkinkan dapat berinteraksi dengan masyarakat lain tanpa batas wilayah. Globalisasi ditandai dengan penggunaan teknologi tinggi.
b.    Modernisasi, yaitu proses pergeseran sikap, karakter, dan perilaku dari masyarakat sebagai upaya menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia terkini.
c.    Demokratisasi, yaitu upaya melakukan sesuatu atau memutuskan sesuatu secara demokratis. Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan perlakuan yang sama bagi semua orang.
d.    Westernisasi, yaitu suatu proses peniruan oleh suatu masyarakat atau Negara tentang kebudayaan dari negara-negara Barat yang dianggap lebih baik daripada kebudayan negara sendiri.
e.    Konsumerisme, yaitu paham atau gaya hidup yang menganggap barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan.
f.     Sekularisasi, yaitu suatu proses pembedaan antara nilai-nilai keagamaan (spiritual) dan nilai-nilai kepentingan duniawi (materiel). Jadi, sekuler adalah semacam ideology yang menganggap bahwa hidup ini semata-mata untuk kepentingan dunia.
g.    Hedonisme, yaitu suatu paham yang melihat bahwa kesenangan atau kenikmatan menjadi tujuan hidup dan tindakan manusia.



D.   Faktor Pendorong, Penghambat, dan Sebab Perubahan Sosial

Perubahan selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat. Perubahan didorong oleh rasa ketidakpuasan terhadap kondisi saat ini, apalagi masyarakat memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Masyarakat dikatakan mengalami perubahan apabila mengalami pergeseran fungsi nilai, perilaku dan pola hubungan sosial. Perubahan dianggap sebagai salah satu cara mencapai kemajuan.

1.    Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Faktor pendorong dapat memperlancar terjadinya perubahan sosial. Adapun faktor pendorong perubahan sosial sebagai berikut :
a.    Kontak dengan kebudayaan lain
b.    Kemajuan system pendidikan
c.    Skap  menghargai hasil karya seseorang
d.    Keinginan untuk maju
e.    Toleransi terhadap perilaku baru yang sering dikategorikan menyimpang
f.     System lapisan masyarakat yang terbuka
g.    Penduduk yang heterogen
h.    Ketidakpuasan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan
i.      Orientasi pada masa depan

2.    Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Faktor penghambat merupakan faktor yang menghalangi terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Adapun faktor penghambat perubahan sosial sebagai berikut :
a.    Kontak dengan masyarakat lain yang kurang
b.    Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
c.    Sikap tradisional masyarakat
d.    Adanya keinginan yang tertanam kuat (vested interest)
e.    Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada kebudayaan
f.     Prasangka / stereotip terhadap hal baru
g.    Kebiasaan yang tertanam kuat

3.    Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Perubahan sosial disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal (dari dalam masyarakat) dan faktor eksternal (dari luar masyarakat)

a.    Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri. Faktor-faktor internal penyebab perubahan sosial sebagai berikut :
1)  Demografi
Faktor demografi berkaitan dengan bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk. Penduduk di beberapa wilayah Indonesia semakin meningkat. Terutama di Pulau Jawa. Pertambahan penduduk tersebut mengakibatkan timbul berbagai kebutuhan dan masalah yang muncul sehingga terjadi perubahan sosial. Di sisi lain, dengan adanya program keluarga berencana (KB) jumlah penduduk berkurang sehingga ikut berakibat pula pada perubahan sosial.

2)  Penemuan-penemuan Baru
Hubungan sosial yang terjadi dalam masyarakat membawa dampak munculnya penemuan baru. Penemuan tersebut adalah discovery, yaitu penemuan unsure kebudayaan berupa alat atau gagasan baru yang diciptakan oleh individu/kelompok. Discovery dapat berubah menjadi invention apabila masyarakat telah mengakui dan menerima penemuan beru tersebut. Invention juga ditandai dengan penyempurnaan yang terjadi pada discovery


3)  Konflik dalam Masyarakat
Konflik menjadi salah satu konsekuensi bangsa Indonesia yang multicultural. Konflik ditandai dengan adanya pertentangan antaraindividu/kelompok mengenai masalah tertentu. Konflik mengakibatkan terjadinya perubahan sosial.

4)  Adanya Pemberontakan
Di negara yang besar, baik wilayah maupun jumlah penduduk, sering terjadi kesenjangan sosial yang mengakibatkan munculnya ketidakpuasan dari masyarakat. Kesenjangan sosial yang semakin besar memicu terjadinya pemberontakan sekaligus mengakibatkan perubahan sosial.

b.    Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat. Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan sosial sebagai berikut
1)  Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Pengaruh dari kebudayaan masyarakat lain muncul dari interaksi dengan masyarakat tertentu melalui akulturasi dan asimilasi. Pengaruh dari masyarakat lain juga dapat melalui imitasi dari masyarakat yang memiliki terknologi lebih tinggi.

2)  Peperangan dengan Masyarakat Lain
Peperangan yang terjadi dengan masyarakat atau negara lain dapat mengakibatkan berbagai hal, baik bagi pihak yang kalah maupun pihak pemenang. Berbagai akibat dari peperangan dapat menyebabkan perubahan sosial.

3)  Lingkungan Alam
Lingkungan alam turut menyebabkan perubahan sosial. Terjadinya peristiwa alam seperti banjir, gempa, dan angin ribut membuat masyarakat di suatu wilayah harus berpindah tempat tinggal. Selain itu, usaya masyarakat untuk mengolah alam mendorong perubahan sosial. Wilayah yang dahulu hutan diubah menjadi wilayah permukiman penduduk sehingga mengakibatkan munculnya perubahan sosial.