PENELITIAN SOSIAL
A. Jenis
Penelitian dan Pendekatan dalam Penelitian Sosial
Penelitian merupakan suatu cara yang
dilakukan oleh peneliti untuk mengatahui hal-hal yang menjadi perhatian/masalah
bagi peneliti secara ilmiah. Dalam penelitian sosial dikenal dua jenis
penelitian, yaitu penelitian kuantitatif berkaitan dengan data yang dapat
diukur secara kuantitas (angka)\, sementara penelitian kualitatif memerlukan
data berupa informasi secara deskripsi.
1. Jenis
Penelitian Sosial
a. Berdasarkan
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dapat dibedakan
kedalam beberapa bentuk berikut ini.
1) Penelitian Dasar (Basic Research)
Kegiatan penelitian dilakukan dengan
proses pengumpulkan informasi guna menyusun konsep, hubungan, dan landasan
teoritis. Penelitian berfungsi untuk menentukan topik penelitian yang sesuai.
2) Penelitian Terapan (Applied Research)
Proses penelitian dilakukan dengan
cara mengumpulkan informasi untuk memecahkan persoalan dalam kehidupan
sehari-hari.
3) Penelitian Evaluatif (Evaluation
Research)
Penelitian evaluatif difokuskan pada
suatu kegiatan dalam unit tertentu. Kegiatan penelitian berbentuk program,
proses, dan hasil kerja. Sementara itu, unit kerja meliputi tempat, organisasi,
atau lembaga sosial.
b. Berdasarkan
Metode Penelitian
1) Penelitian Kuantitatif
Ciri-ciri penelitian kuantitatif
adalah adanya hubungan kausalitas (sebab akibat), mengeneralisasi hasil
penelitian, replikasi (peneitian
ulang), dan random sampling (sampel
acak). Berbagai macam penelitian kuantitatif sebagai berikut.
a) Penelitian
Eksploratif
Penelitian ini bertujuan untuk
mengenali variable/aspek-aspek tertentu dari suatu fenomena atau fakta yang
ingin diketahui maknanya.
b) Penelitian
Deskriptif
Penelitian
deskriptif berkenaan engan pengumpulan data untuk menbdeskripsikan suatu fenomena
yang sama seperti pada waktu penelitian dilakukan untuk menjelaskan hasil
penelitian berupa angka secara deskriptif.
c) Penelitina
Eksplanatoris
Penelitian
ini dilakukan untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai alasan suatu variable
memiliki kecenderungan tertentu yang muncul sebagai akibat adanya variable
bebas.
d) Penelitian
Survei
Penelitian
ini menggunakan metode yang menekankan pada penentuan informasi tentang
variable yang diperoleh dari informasi tentang individu. Survei digunakan untuk
mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki alasan gelaja-gejala itu ada.
e) Penelitian
Eksperimen
Penelitian
ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab dan akibat dengan
cara membandingkan peristiwa/fenomena tertentu. Metode penelitian ini digunakan
untuk mengetahui pengaruh untuk mengatahui pengaruh dari suatu kondisi terhadap
suatu kendala.
f) Penelitian
Expost-Facto (Penelitian Komparatif)
Peneltian
ini dilakukan tanpa eksperimen, artinya variable bebas atau pelakuan (treatment) telah terjadi secara alami,
tanpa dimanipulasi. Pengumpulan data setelah semua kejadian selesai
berlangsing. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua variable atau
lebih.
g) Penelitian
Korelasional
2) Penelitian Kualitatif
Ciri penelitian kualitatif berasal
dari latar belakang alami/kenyataan dalam masyarakat, menggunakan metode
kualitatif (pengamatan; wawancara; atau penelaahan dokumen), dan teori dibangun
berdasarkan data. Penyajian dan analisis data pada penelitian ini dilakukan
secara naratif.
Berbagai bentuk penelitian kualitatif
sebagai berikut.
a) Penelitian
Deskriptif
Penelitian ini dilakukan untuk
emmebrikan gambaran yang lebih detai dari suatu gejala/fenomena secara naratif.
b) Penelitian
Studi Kasus
Penelitian ini dimaksudkan untuk
mempelajari secara intensif tentang latar belakang suatu kasus/masalah serta
interaksi yang bersifat apa adanya. Penelitian ini dilakukan secara mendalam,
mendetail, dan komprehensif untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.
c) Fenomenologi
Fenomenologi merupakan penelitian yang
mengarahkan peneliti mengenai cara menafsirkan beragam informasi yang telah
digali dan dicatat. Penelitian ini membutuhkan interprestasi/penafsiran
terhadap suatu hal. Teori yang digunakan menyesuaikan dengan data/informasi
yang telah diperoleh di lapangan.
d) Penelitian
Historis
Penelitian ini menggunakan perspektif
historis dari suatu masalah. Metode historis merupakan sebuah proses meliputi
pengumpulan dan penafsiran gejala peristiwa yang muncul pada masa lampau.
2. Randangan
Penelitian Sosial
a. Menentukan
Topik Penelitian Sosial
Dalam mennetukan topik penelitian,
peneliti harus mengetahui masalah yang ada disekitarnya. Kriteria / ciri –
ciri permasalahan yang banyak menjadi
topik penelitian sosial sebagai berikut :
1) Dapt diteliti
2) Mempunyai kontribusi atau manfaat bagi
masyarakat
3) Didukung dengan data empiris
4) Sesuai dengan kemampuan dan keinginan
peneliti.
b. Rancangan
Penelitian
Rancangan penelitian adalah rancangan
tertulis yang berisi gambaran ringkas dan jelas mengenai keseluruhan tahap
proses penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Rancangan yang akan
dilakukan oleh peneliti. Rancangan yang baik harus sistematis (urut secara
logis), dan operasional (cara pelaksanaan penelitian). Sistematika rancangan
penelitian secara umum terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup.
c. Populasi
dan Sampel
Populasi merupakan objek/subjek yang
beredar pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan
masalah penelitian. Secara umum, populasi dibedakan menjadi dua. Yaitu populasi
terbatas dan populasi tida terbatas. Populasi terbatas adalah populasi yang
memiliki batas-batas jelas secara kuantitatif (dapat dihitung). Sementara itu,
populasi tidak terbatas adalah populasi yang tidak terbatas adalah populasi
secara kuantitatif (tidak dapat dihitung)
Dalam penelitian kuantitatif, sampel
adalah bagian dari populasi yang diperoleh dengan cara-cara tertentu untuk
dijadikan wakil dari populasi yang akan diteliti. Penentuan sampel akan berlaku
umum pada populasi.
Sementara itu, penelitian kuantitatif
hanya mengenal tekhnik pengambilan sampel bertujuan (porposive sampling) atau yang sering disebut dengan istilah
informasi. Pengambilan data dari infirman akan terus dilakukan sampai didapat
informasi yang diinginkan.
d. Hipotesis
Dalam penelitian kuantitatif terdapat hipotesis.
Hopitesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi
kebenarannya. Ada dua macam hipotesis dalam penelitian kuantitatif, yaitu
jipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesisi kerja (Ha) menunjukkan adanya
hubungan, pengaruh, atau perbedaan antarvariabel yang dirumuskan dengan kalimat
positif. Hipotesis nol (Ho) menunjukkan tidak adanya hubungan, pengaruh atau
perbedaan antarvariable yang dirumuskan dengan kalimat negatif.
3. Pelaksanaan
Penelitian Sosial
a. Teknik
Sampling
Teknik sampling baik dari penelitian kuantitatif maupun penelitian
kuantitatif memiliki karakteristik yang berbeda.
1) Penelitian Kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif terdapat
dua teknik sampling, yaitu teknik nonrandom sampling merupakan pengambilan
sampel dengan teknik nonacak.
a) Teknik random sampling sebagai berikut :
(1)
Cara
undian, yaitu pengambilan sampel dengan undian.
(2)
Cara
ordinal, yaitu memilih nomor genap/ganjil atau kelipatan tertentu dari suatu
daftar yang telah disusun.
(3)
Cara
randomisasi dari tabel bilangan random.
b) Teknik nonrandom sampling sebagai berikut :
(1)
Proportional sampling, yaitu cara pengambilan sample dari
tiap-tiap subpopulasi dengan memperhitungkan sub-sub populasi.
(2)
Purposive sampling, yaitu pengambilan sample berdasarkan
ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Purposive
sampling dipandang mempunyai hubungan erat dengan ciri/sifat populasi yang
sudah diketahui sebelumnya.
(3)
Area probability sampling, yaitu pengambilan sample dengan cara
membagi sample berdasarkan area.
(4)
Cluster sampling, yaitu teknik pengambilan sampel tidak
secara individual, tetapi lebih berdasarkan pada kelompok daerah.
(5)
Snowball sampling, yaitu pengambilan sample diawali
dengan mennetukan satu sample kemudian sampel lain yang cocok dengan penelitian,
begitu seterusnya sampai diperoleh jumlah sampel yang dibutuhkan.
(6)
Incidental sampling, yaitu pengembalian sampel secara
kebetulan. Peneliti memilih sampel yang kebetulan ditemuinya pada suatu tempat
dan waktu melalui cara yang telah ditentukan.
(7)
Stratified sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang
digunakan apabila populasi terdiri atas susunan kelompok bertingkat atau
memiliki trstifikasi berbeda. Teknik ini menggunakan propotsi besar kecilnya
anggota lapisan dari populasi. Contoh : tingkat pendidikan, umur, strata kelas.
2) Penelitian
Kualitatif
Dalam penelitian
kuantitatif, pengambilan sampel sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor
kontekstual. Teknik sampling dalam
penelitian kualitatif adalah menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai
sumber / responden dengan tujuan merinci kekhususan yang ada dalam konteks
penelitian tersebut. Penelitian kualitatif tidak mengenal generalisasi karena
tergantung pada konteks penelitiannya. Penelitian teknik sampling, yaitu purposive
sampling (sampel bertujuan).
b. Teknik
Pengumpulan Data
Data dapat diperoleh dari sumber asli
(data primer) dan sumber lain (data sekunder). Menurut jenisnya, data
penelitian terbagi atas dua macam sebagai berikut :
1) Data kuantitatif, yaitu data yang
berwujud angka-angka.
2) Data kualitatif, yaitu data yang
berhubungan dengan kategorisasi dan karakteristik yang berwujud pertanyaan
berupa kata-kata/kalimat naratif.
Pengumpulan data dalam suatu penelitian
menggunakan beberapa metode. Metode pengumpulan data yang utama dalam
penelitian kuantitatif adalah kuesioner atau kuantitatif digunakan teknik
wawancara dan observasi.
Metode pengumpulan data utama dalam
penelitian sosial sebagai berikut :
1) Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan
yang dikirim kepada responden baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui pos perantara. Kuesioner atau angket dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan yang dapat dijawab sesuai bentuk angket. Apabila
2) Wawancara
Wawancara adalah proses komunikasi
baik secara langsung maupun tidak langsung (wawancara melalui telepon) untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Instrumen penelitian yang digunakan saat
melakukan wawancara adalah pedoman wawancara. Pedoman wawancara berisi poin
pertanyaan yang akan ditanyakan peneliti kepada responden.
Kelebihan wawancara sebagai berikut :
a) Peneliti dapat menggali informasi dari
informan dengan lebih mendalam dan berkualitas
b) Peneliti dapat mengembangkan pertanyan
sesuai dengan situasi terbaru.
c) Peneliti bisa mendapatkan hal-hal
khusus yang sering luput dari perhatian.
d) Dapat digunakan untuk semua tingkat
pendidikan
Kelemahan metode wawancara sebagai
berikut :
a) Membutuhkan banyak waktu dan tenaga
baik dari peneliti maupun informan
b) Keberhasilan proses wawancara
bergantung dari kepandaian peneliti dalam menggali informasi yang diperlukan.
c) Interprestasi peneliti bisa
terpengaruh oleh informan sehingga tidak objektif.
3) Pengamatan (Observasi)
Pengamatan merupakan kegiatan
memperhatikan secara saksama dan teliti dengan cara mencatat setiap kondisi
yang relevan dengan tujuan penelitian.
Pengamatan dibedakan menjadi dua,
yaitu pengamatan partisipatif dan pengamatan nonpastisipatif. Pengamatan
partisipatif (observasi partisipatif) melibatkan peneliti dalam setiap kegiatan
informan. Sementara itu, dalam pengamatan nonpartisipatif peneliti tidak
terlibat dalam kegiatan informan. Instrumen penelitian yang digunakan saat
melakukan observasi adalah pedoman observasi. Pedoman observasi berisi rambu-rambu
kondisi yang akan diamati.
Kelebihan metode pengamatan sebagai
berikut :
a) Dapat melihat langsung kegiatan
sehari-har dari informan
b) Cocok untuk orang yang memiliki
tingkat kesibukan tinggi karena tidak harus terpaku pada waktu dan tempat
tertentu.
c) Dapat mencatat secara serempak adanya
kejadian tertentu.
Kekurangan metode pengamatan sebagai
berikut :
a) Dapat menimbulkan perilaku atau sikap
yang berbeda dengan perilaku sehari-hari karena merasa diamati.
b) Adanya berbagai hal yang tidak terduga
sehingga mengganggu proses pengamatan
c) Ada kejadian atau keadaan informan
yang sulit untuk diamati karena terlalu bersifat pribadi dan rahasia.
Selain teknik pengumpulan data utama,
terdapat juga pengumpulan data pendukung, yaitu dokumentasi. Dokumentasi berupa
catatan, trankrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, foto dan video. Dokumen
digunakan sebagai pendukung data primer yang telah didapat.
c. Tahap
Pengolahan Data
Pengelolahan
data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode statistik. Pengelolaan
data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Tahap
pemeriksaan data (editing),
bertujuan untuk mengatahui kelayakan data responden guna melanjutkan analisis
data penelitian pada tahap berikutnya.
2) Tahap
pembuatan kode (coding), bertujuan
untuk menyederhanakan data dengan cara memberikan simbol angka atau huruf pada
setiap jawaban.
3) Tahap
memasukan data (tabulating), yaitu
proses memasukan data yang sudah dikelompokkan ke dalam tabel-tabel agar mudah
dipahami.
d. Pengolahan
Data Kuantitatif
Analisis statistik dapat dilakukan
secara manual, yaitu melalui perhitungan rumus-rumus dan secara otomatis
menggunakan program komputer, yaitu program SPSS (Statistic Package for the Social Sciences). Rumus-rumus yang ada
dalam perhitungan secara manual sebagai berikut :
1) Menghitung Rerata/Rata-Rata (Mean)
a)
Rata
– Rata data Tunggal
x
Keterangan
:
X = Mean
Ʃxi = Jumlah
data
n = data
b) Rata
– Rata Data Kelompok
c) Rata-Rata
Data kelompok Frekuensi Lebih Dari Satu
2) Menghitung Modus (Data yang Paling Sering
Muncul)
3) Menghitung
Median (Nilai Tengah dari Data Secara Keseluruhan)
Menghitung median pada data tunggal
dapat dilakukan dengan cara berikut ini. Apabila jumlah datanya genap,
mediannya adalah jumlah dua angka yang terletak di tengah-tengah urutan nilai
tersebut dibagi dua. Apabila jumlah datanya ganjil, mediannya adalah nilai yang
terletak ditengah-tengah urutan data tersebut. Median data ganjil dapat
dihitung menggunakan rumus berikut ini :
e. Pengolahan
Data dalam Penelitian Kualitatif
Pengolahan data secara kualitatif bagi
sebagian orang relatif lebih sulit karena disajikan dalam bentuk narasi.
Pengolahan data kualitatif umumnya dilakukan melalui tiga tahap sebagai berikut
:
1) Reduksi dan kategori data, pada tahap
ini dilakukan proses penyederhanan dan pengkategorian data.
2) Display data, proses ini merupakan proses
menampilkan data hasil reduksi dan kategorisasi ke dalam matriks berdasarkan
kriteria tertentu.
3) Penarikan kesimpulan, apabila hasil display data menunjukkan bahwa data yang
diperoleh cukup dan peneliti tela mendapatkan informasi yang dibutuhkan,
selanjutnya dimulailah penarikan kesimpulan menggunakan yang sesuai dengan
hasil pengumpulan data di lapangan.
Dalam mengolah dalam kualitatif,
penelitian dituntut untuk memiliki kemampuan mengumpulkan data, kretaivitas,
kepekan mengorganisasikan data yang diperlukan secara lengkap, kemampuan untuk
menelaah masalah secara mendalam, menafsirkan data secara logis, dan
mengungkapkan dalam kalimat yang konsisten serta sistematis.
f. Tujuan
dan Fungsi Penelitian Sosial
Tujuan penelitian sosial sebagagi
berikut :
1) Mendeskripsikan fenomena dalam
masyarakat
2) Menjelaskan hubungan antarfenomena
terutama hubungan sebab akibat.
3) Meramalkan fenomena yang akan terjadi
4) Menemukan pengetahuan baru.
5) Menguji kebenaran yang telah ada.
Fungsi penelitian sosial sebagai
berikut.
1) Sebagai cara untuk mengembangkan ilmu
pengetahun
2) Sebagai laat pemecahan masalah di
lapangan
3) Sebagai penyumbang informasi penting
dalam pembuatan suatu kebijakan dan perencanaan program pemerintah.
B. Manfat
Hasil Penelitian Sosial
Mendeskripsikan manfaat hasil
penelitian sosial
1. Laporan
Penelitian
Laporan adalah uraian mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan proses penelitian dan disusun secara sistematis. Laporan
dapat berbentuk naskah akademik formal atau naskah akademik tidak formal.
Naskah formal berupa laporan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi.
Sebaliknya, naskah yang tidak formal bisa berbentuk paper dan makalah.
Penulisan laporan penelitian sederhana
pada umumnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pendahuluan, bagian inti, dan
bagian akhir. Bagian pendahuluan terdiri atas jalaman judul, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar. Bagian inti terdiri atas
pendahuluan, penelaahan kepustakaan, metode penelitian, pelaksanaan penelitian,
serta hasil penelitian dan pembahasan. Sementara itu, bagian penunjang terdiri
atas kepustakan, lampiran, dan indeks. Laporan penleitian harus dapat
dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi seluruh pihak. Adapun jenis-jenis
laporan penelitian sebagai berikut.
Terdapat dua hal penting yang perlu
ditaati dalam penulisan laporan, yaitu tata tulis laporan dan subtansi laporan
penelitian. Penggunaan bahasa akademik hendaknya diganti dengan bahsa umum yang
mudah dipahami oleh pembaca.
2. Manfaat
hasil Penelitian Sosial
Hasil penelitian sosial memiliki
manfaat bagi beberapa pihak di antaranya sebagai berikut :
a.
Bagi
peneliti, laporan penelitian telah memperoleh hasil dan menjadi bukti
pertanggungjawaban peneliti kepada pribadi maupun orang lain.
b.
Bagi
para ilmuwan, adanya laporan penelitian dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan.
c.
Bagi
pemerintah, birokrat, dan pengambil kenijakan, laporan penelitian berfungsi
sebagai landasan tertentu dalam membuat laporan kebijakan.
d.
Memberikan
informasi kepda penelliti lainnya tentang pendekatan proses dan metode yang
digunakan, serta memberikan kesempatan kepada peneliti lainnya apabila ingin
melakukan penelitian sejenis.
3. Interprestasi
Data Hasil Penelitian
Interprestasi data merupakan bagian
paling penting dalam suatu penelitian sosial. Bagian ini berisi hasil analisis
dari data yang diperoleh di lapangan kemudian dibuat rekomendasinya. Dalam
menginterprestasi-kan hasil analisis perlu diperhatikan dua hal berikut ini.
a.
Interprestasi
tidak melenceng dari hasil analisis
b.
Interprestasi
harus dalam batas kerangka penelitian.
Dalam penulisan interprestasi data,
yang penting adalah menggunakan bahasa sederhana dan mudah dipahami oleh
pembaca atau pihak berkepentingan. Interpretasi data tidak lagi berbentuk
statistik/data mentah seperti dala prosedur pengplahan data.
Bab berikutnya adalah landasan teori
yang mendukung topik penelitian. Dilanjutkan dengan penjabaran metode
penelitian yang digunakan. Setelah itu, dilanjutkan dengan bab inti, yaitu
pembahasan masalah. Laporan penelitian selalu diakhiri dengan penutup yang
berisi kesimpulan dan saran.