BAB 16



PENELITIAN SOSIAL


A.   Jenis Penelitian dan Pendekatan dalam Penelitian Sosial

Penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengatahui hal-hal yang menjadi perhatian/masalah bagi peneliti secara ilmiah. Dalam penelitian sosial dikenal dua jenis penelitian, yaitu penelitian kuantitatif berkaitan dengan data yang dapat diukur secara kuantitas (angka)\, sementara penelitian kualitatif memerlukan data berupa informasi secara deskripsi.

1.    Jenis Penelitian Sosial
a.   Berdasarkan Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk berikut ini.
1) Penelitian Dasar (Basic Research)
Kegiatan penelitian dilakukan dengan proses pengumpulkan informasi guna menyusun konsep, hubungan, dan landasan teoritis. Penelitian berfungsi untuk menentukan topik penelitian yang sesuai.
2) Penelitian Terapan (Applied Research)
Proses penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi untuk memecahkan persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Penelitian Evaluatif (Evaluation Research)
Penelitian evaluatif difokuskan pada suatu kegiatan dalam unit tertentu. Kegiatan penelitian berbentuk program, proses, dan hasil kerja. Sementara itu, unit kerja meliputi tempat, organisasi, atau lembaga sosial.

b.  Berdasarkan Metode Penelitian
1)  Penelitian Kuantitatif
Ciri-ciri penelitian kuantitatif adalah adanya hubungan kausalitas (sebab akibat), mengeneralisasi hasil penelitian, replikasi (peneitian ulang), dan random sampling (sampel acak). Berbagai macam penelitian kuantitatif sebagai berikut.
a)  Penelitian Eksploratif
Penelitian ini bertujuan untuk mengenali variable/aspek-aspek tertentu dari suatu fenomena atau fakta yang ingin diketahui maknanya.
b)  Penelitian Deskriptif
 Penelitian deskriptif berkenaan engan pengumpulan data untuk menbdeskripsikan suatu fenomena yang sama seperti pada waktu penelitian dilakukan untuk menjelaskan hasil penelitian berupa angka secara deskriptif.
c)  Penelitina Eksplanatoris
 Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai alasan suatu variable memiliki kecenderungan tertentu yang muncul sebagai akibat adanya variable bebas.
d)  Penelitian Survei
 Penelitian ini menggunakan metode yang menekankan pada penentuan informasi tentang variable yang diperoleh dari informasi tentang individu. Survei digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki alasan gelaja-gejala itu ada.
e)  Penelitian Eksperimen
 Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab dan akibat dengan cara membandingkan peristiwa/fenomena tertentu. Metode penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh untuk mengatahui pengaruh dari suatu kondisi terhadap suatu kendala.
f)    Penelitian Expost-Facto (Penelitian Komparatif)
 Peneltian ini dilakukan tanpa eksperimen, artinya variable bebas atau pelakuan (treatment) telah terjadi secara alami, tanpa dimanipulasi. Pengumpulan data setelah semua kejadian selesai berlangsing. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua variable atau lebih.

g)  Penelitian Korelasional

2)  Penelitian Kualitatif
Ciri penelitian kualitatif berasal dari latar belakang alami/kenyataan dalam masyarakat, menggunakan metode kualitatif (pengamatan; wawancara; atau penelaahan dokumen), dan teori dibangun berdasarkan data. Penyajian dan analisis data pada penelitian ini dilakukan secara naratif.
Berbagai bentuk penelitian kualitatif sebagai berikut.
a)  Penelitian Deskriptif
Penelitian ini dilakukan untuk emmebrikan gambaran yang lebih detai dari suatu gejala/fenomena secara naratif.
b)  Penelitian Studi Kasus
Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang suatu kasus/masalah serta interaksi yang bersifat apa adanya. Penelitian ini dilakukan secara mendalam, mendetail, dan komprehensif untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.
c)  Fenomenologi
Fenomenologi merupakan penelitian yang mengarahkan peneliti mengenai cara menafsirkan beragam informasi yang telah digali dan dicatat. Penelitian ini membutuhkan interprestasi/penafsiran terhadap suatu hal. Teori yang digunakan menyesuaikan dengan data/informasi yang telah diperoleh di lapangan.
d)  Penelitian Historis
Penelitian ini menggunakan perspektif historis dari suatu masalah. Metode historis merupakan sebuah proses meliputi pengumpulan dan penafsiran gejala peristiwa yang muncul pada masa lampau.

2.    Randangan Penelitian Sosial
a.   Menentukan Topik Penelitian Sosial
Dalam mennetukan topik penelitian, peneliti harus mengetahui masalah yang ada disekitarnya. Kriteria / ciri – ciri  permasalahan yang banyak menjadi topik penelitian sosial sebagai berikut :
1)  Dapt diteliti
2)  Mempunyai kontribusi atau manfaat bagi masyarakat
3)  Didukung dengan data empiris
4)  Sesuai dengan kemampuan dan keinginan peneliti.

b.  Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah rancangan tertulis yang berisi gambaran ringkas dan jelas mengenai keseluruhan tahap proses penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Rancangan yang akan dilakukan oleh peneliti. Rancangan yang baik harus sistematis (urut secara logis), dan operasional (cara pelaksanaan penelitian). Sistematika rancangan penelitian secara umum terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup.

c.   Populasi dan Sampel
Populasi merupakan objek/subjek yang beredar pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Secara umum, populasi dibedakan menjadi dua. Yaitu populasi terbatas dan populasi tida terbatas. Populasi terbatas adalah populasi yang memiliki batas-batas jelas secara kuantitatif (dapat dihitung). Sementara itu, populasi tidak terbatas adalah populasi yang tidak terbatas adalah populasi secara kuantitatif (tidak dapat dihitung)
Dalam penelitian kuantitatif, sampel adalah bagian dari populasi yang diperoleh dengan cara-cara tertentu untuk dijadikan wakil dari populasi yang akan diteliti. Penentuan sampel akan berlaku umum pada populasi.
Sementara itu, penelitian kuantitatif hanya mengenal tekhnik pengambilan sampel bertujuan (porposive sampling) atau yang sering disebut dengan istilah informasi. Pengambilan data dari infirman akan terus dilakukan sampai didapat informasi yang diinginkan.

d.  Hipotesis
Dalam penelitian kuantitatif terdapat hipotesis. Hopitesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya. Ada dua macam hipotesis dalam penelitian kuantitatif, yaitu jipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesisi kerja (Ha) menunjukkan adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antarvariabel yang dirumuskan dengan kalimat positif. Hipotesis nol (Ho) menunjukkan tidak adanya hubungan, pengaruh atau perbedaan antarvariable yang dirumuskan dengan kalimat negatif.

3.    Pelaksanaan Penelitian Sosial

a.   Teknik Sampling  
Teknik sampling baik dari penelitian kuantitatif maupun penelitian kuantitatif memiliki karakteristik yang berbeda.
1)  Penelitian Kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif terdapat dua teknik sampling, yaitu teknik nonrandom sampling merupakan pengambilan sampel dengan teknik nonacak.
a)  Teknik random sampling sebagai berikut :
(1)    Cara undian, yaitu pengambilan sampel dengan undian.
(2)    Cara ordinal, yaitu memilih nomor genap/ganjil atau kelipatan tertentu dari suatu daftar yang telah disusun.
(3)    Cara randomisasi dari tabel bilangan random.
b)  Teknik nonrandom sampling sebagai berikut :
(1)    Proportional sampling, yaitu cara pengambilan sample dari tiap-tiap subpopulasi dengan memperhitungkan sub-sub populasi.
(2)    Purposive sampling, yaitu pengambilan sample berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Purposive sampling dipandang mempunyai hubungan erat dengan ciri/sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
(3)    Area probability sampling, yaitu pengambilan sample dengan cara membagi sample berdasarkan area.
(4)    Cluster sampling, yaitu teknik pengambilan sampel tidak secara individual, tetapi lebih berdasarkan pada kelompok daerah.
(5)    Snowball sampling, yaitu pengambilan sample diawali dengan mennetukan satu sample kemudian sampel lain yang cocok dengan penelitian, begitu seterusnya sampai diperoleh jumlah sampel yang dibutuhkan.
(6)    Incidental sampling, yaitu pengembalian sampel secara kebetulan. Peneliti memilih sampel yang kebetulan ditemuinya pada suatu tempat dan waktu melalui cara yang telah ditentukan.
(7)    Stratified sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan apabila populasi terdiri atas susunan kelompok bertingkat atau memiliki trstifikasi berbeda. Teknik ini menggunakan propotsi besar kecilnya anggota lapisan dari populasi. Contoh : tingkat pendidikan, umur, strata kelas.

2)   Penelitian Kualitatif
 Dalam penelitian kuantitatif, pengambilan sampel sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual. Teknik sampling dalam penelitian kualitatif adalah menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber / responden dengan tujuan merinci kekhususan yang ada dalam konteks penelitian tersebut. Penelitian kualitatif tidak mengenal generalisasi karena tergantung pada konteks penelitiannya. Penelitian teknik sampling, yaitu purposive sampling (sampel bertujuan).

b.  Teknik Pengumpulan Data
Data dapat diperoleh dari sumber asli (data primer) dan sumber lain (data sekunder). Menurut jenisnya, data penelitian terbagi atas dua macam sebagai berikut :
1)  Data kuantitatif, yaitu data yang berwujud angka-angka.
2)  Data kualitatif, yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi dan karakteristik yang berwujud pertanyaan berupa kata-kata/kalimat naratif.
Pengumpulan data dalam suatu penelitian menggunakan beberapa metode. Metode pengumpulan data yang utama dalam penelitian kuantitatif adalah kuesioner atau kuantitatif digunakan teknik wawancara dan observasi.
Metode pengumpulan data utama dalam penelitian sosial sebagai berikut :

1)  Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pos perantara. Kuesioner atau angket dapat berupa pertanyaan atau pernyataan yang dapat dijawab sesuai bentuk angket. Apabila
  
2)  Wawancara
Wawancara adalah proses komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung (wawancara melalui telepon) untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Instrumen penelitian yang digunakan saat melakukan wawancara adalah pedoman wawancara. Pedoman wawancara berisi poin pertanyaan yang akan ditanyakan peneliti kepada responden.
Kelebihan wawancara sebagai berikut :
a)  Peneliti dapat menggali informasi dari informan dengan lebih mendalam dan berkualitas
b)  Peneliti dapat mengembangkan pertanyan sesuai dengan situasi terbaru.
c)  Peneliti bisa mendapatkan hal-hal khusus yang sering luput dari perhatian.
d)  Dapat digunakan untuk semua tingkat pendidikan
Kelemahan metode wawancara sebagai berikut :
a)  Membutuhkan banyak waktu dan tenaga baik dari peneliti maupun informan
b)  Keberhasilan proses wawancara bergantung dari kepandaian peneliti dalam menggali informasi yang diperlukan.
c)  Interprestasi peneliti bisa terpengaruh oleh informan sehingga tidak objektif.

3)  Pengamatan (Observasi)
Pengamatan merupakan kegiatan memperhatikan secara saksama dan teliti dengan cara mencatat setiap kondisi yang relevan dengan tujuan penelitian.
Pengamatan dibedakan menjadi dua, yaitu pengamatan partisipatif dan pengamatan nonpastisipatif. Pengamatan partisipatif (observasi partisipatif) melibatkan peneliti dalam setiap kegiatan informan. Sementara itu, dalam pengamatan nonpartisipatif peneliti tidak terlibat dalam kegiatan informan. Instrumen penelitian yang digunakan saat melakukan observasi adalah pedoman observasi. Pedoman observasi berisi rambu-rambu kondisi yang akan diamati.
Kelebihan metode pengamatan sebagai berikut :
a)  Dapat melihat langsung kegiatan sehari-har dari informan
b)  Cocok untuk orang yang memiliki tingkat kesibukan tinggi karena tidak harus terpaku pada waktu dan tempat tertentu.
c)  Dapat mencatat secara serempak adanya kejadian tertentu.
Kekurangan metode pengamatan sebagai berikut :
a)  Dapat menimbulkan perilaku atau sikap yang berbeda dengan perilaku sehari-hari karena merasa diamati.
b)  Adanya berbagai hal yang tidak terduga sehingga mengganggu proses pengamatan
c)  Ada kejadian atau keadaan informan yang sulit untuk diamati karena terlalu bersifat pribadi dan rahasia.
Selain teknik pengumpulan data utama, terdapat juga pengumpulan data pendukung, yaitu dokumentasi. Dokumentasi berupa catatan, trankrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, foto dan video. Dokumen digunakan sebagai pendukung data primer yang telah didapat.

c.   Tahap Pengolahan Data
 Pengelolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode statistik. Pengelolaan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1)  Tahap pemeriksaan data (editing), bertujuan untuk mengatahui kelayakan data responden guna melanjutkan analisis data penelitian pada tahap berikutnya.
2)  Tahap pembuatan kode (coding), bertujuan untuk menyederhanakan data dengan cara memberikan simbol angka atau huruf pada setiap jawaban.
3)  Tahap memasukan data (tabulating), yaitu proses memasukan data yang sudah dikelompokkan ke dalam tabel-tabel agar mudah dipahami.

d.  Pengolahan Data Kuantitatif
Analisis statistik dapat dilakukan secara manual, yaitu melalui perhitungan rumus-rumus dan secara otomatis menggunakan program komputer, yaitu program SPSS (Statistic Package for the Social Sciences). Rumus-rumus yang ada dalam perhitungan secara manual sebagai berikut :
1)  Menghitung Rerata/Rata-Rata (Mean)
a)  Rata – Rata data Tunggal
x
Keterangan :
 X    =   Mean
Ʃxi  =   Jumlah data
n     =   data

b)  Rata – Rata Data Kelompok

c)  Rata-Rata Data kelompok Frekuensi Lebih Dari Satu 
2)   Menghitung Modus (Data yang Paling Sering Muncul)
3)  Menghitung Median (Nilai Tengah dari Data Secara Keseluruhan)
Menghitung median pada data tunggal dapat dilakukan dengan cara berikut ini. Apabila jumlah datanya genap, mediannya adalah jumlah dua angka yang terletak di tengah-tengah urutan nilai tersebut dibagi dua. Apabila jumlah datanya ganjil, mediannya adalah nilai yang terletak ditengah-tengah urutan data tersebut. Median data ganjil dapat dihitung menggunakan rumus berikut ini :


e.   Pengolahan Data dalam Penelitian Kualitatif
Pengolahan data secara kualitatif bagi sebagian orang relatif lebih sulit karena disajikan dalam bentuk narasi. Pengolahan data kualitatif umumnya dilakukan melalui tiga tahap sebagai berikut :
1)  Reduksi dan kategori data, pada tahap ini dilakukan proses penyederhanan dan pengkategorian data.
2)  Display data, proses ini merupakan proses menampilkan data hasil reduksi dan kategorisasi ke dalam matriks berdasarkan kriteria tertentu.
3)  Penarikan kesimpulan, apabila hasil display data menunjukkan bahwa data yang diperoleh cukup dan peneliti tela mendapatkan informasi yang dibutuhkan, selanjutnya dimulailah penarikan kesimpulan menggunakan yang sesuai dengan hasil pengumpulan data di lapangan.
Dalam mengolah dalam kualitatif, penelitian dituntut untuk memiliki kemampuan mengumpulkan data, kretaivitas, kepekan mengorganisasikan data yang diperlukan secara lengkap, kemampuan untuk menelaah masalah secara mendalam, menafsirkan data secara logis, dan mengungkapkan dalam kalimat yang konsisten serta sistematis.

f.    Tujuan dan Fungsi Penelitian Sosial
Tujuan penelitian sosial sebagagi berikut :
1)  Mendeskripsikan fenomena dalam masyarakat
2)  Menjelaskan hubungan antarfenomena terutama hubungan sebab akibat.
3)  Meramalkan fenomena yang akan terjadi
4)  Menemukan pengetahuan baru.
5)  Menguji kebenaran yang telah ada.
Fungsi penelitian sosial sebagai berikut.
1)  Sebagai cara untuk mengembangkan ilmu pengetahun
2)  Sebagai laat pemecahan masalah di lapangan
3)  Sebagai penyumbang informasi penting dalam pembuatan suatu kebijakan dan perencanaan program pemerintah.

B.   Manfat Hasil Penelitian Sosial
Mendeskripsikan manfaat hasil penelitian sosial

1.    Laporan Penelitian
Laporan adalah uraian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan proses penelitian dan disusun secara sistematis. Laporan dapat berbentuk naskah akademik formal atau naskah akademik tidak formal. Naskah formal berupa laporan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi. Sebaliknya, naskah yang tidak formal bisa berbentuk paper dan makalah.
Penulisan laporan penelitian sederhana pada umumnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pendahuluan, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian pendahuluan terdiri atas jalaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar. Bagian inti terdiri atas pendahuluan, penelaahan kepustakaan, metode penelitian, pelaksanaan penelitian, serta hasil penelitian dan pembahasan. Sementara itu, bagian penunjang terdiri atas kepustakan, lampiran, dan indeks. Laporan penleitian harus dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi seluruh pihak. Adapun jenis-jenis laporan penelitian sebagai berikut.
Terdapat dua hal penting yang perlu ditaati dalam penulisan laporan, yaitu tata tulis laporan dan subtansi laporan penelitian. Penggunaan bahasa akademik hendaknya diganti dengan bahsa umum yang mudah dipahami oleh pembaca.

2.    Manfaat hasil Penelitian Sosial
Hasil penelitian sosial memiliki manfaat bagi beberapa pihak di antaranya sebagai berikut :
a.   Bagi peneliti, laporan penelitian telah memperoleh hasil dan menjadi bukti pertanggungjawaban peneliti kepada pribadi maupun orang lain.
b.   Bagi para ilmuwan, adanya laporan penelitian dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan.
c.   Bagi pemerintah, birokrat, dan pengambil kenijakan, laporan penelitian berfungsi sebagai landasan tertentu dalam membuat laporan kebijakan.
d.   Memberikan informasi kepda penelliti lainnya tentang pendekatan proses dan metode yang digunakan, serta memberikan kesempatan kepada peneliti lainnya apabila ingin melakukan penelitian sejenis.
3.    Interprestasi Data Hasil Penelitian
Interprestasi data merupakan bagian paling penting dalam suatu penelitian sosial. Bagian ini berisi hasil analisis dari data yang diperoleh di lapangan kemudian dibuat rekomendasinya. Dalam menginterprestasi-kan hasil analisis perlu diperhatikan dua hal berikut ini.
a.   Interprestasi tidak melenceng dari hasil analisis
b.   Interprestasi harus dalam batas kerangka penelitian.
Dalam penulisan interprestasi data, yang penting adalah menggunakan bahasa sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca atau pihak berkepentingan. Interpretasi data tidak lagi berbentuk statistik/data mentah seperti dala prosedur pengplahan data.
Bab berikutnya adalah landasan teori yang mendukung topik penelitian. Dilanjutkan dengan penjabaran metode penelitian yang digunakan. Setelah itu, dilanjutkan dengan bab inti, yaitu pembahasan masalah. Laporan penelitian selalu diakhiri dengan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.