BAB 9



STRUKTUR SOSIAL

A.     Bentuk Struktur Sosial dalam Masyarakat

1.    Pengertian Struktur Sosial
              Struktur sosial dapat diartikan sebagai tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Menurut Soleman B. Taneko (penulis buku Struktur dan Proses Sosial), unsur-unsur pokok struktur sosial adalah kelompok sosial, lembaga sosial, kaidah/norma sosial dan stratifikasi sosial.

2.    Bentuk-bentuk Struktur Sosial
              Setiap masyarakat memiliki struktur sosial. Struktur sosial biasanya ditandai oleh dua ciri, yaitu horizontal yang mengarah pada difeensiasi sosial dan vertikal yang mengarah pada stratifikasi sosial.

a.      Diferensiasi Sosial

       1)    Proses Terbentuknya Diferensiasi Sosial
                     Perbedaan struktur sosial secara horizontal ditandai dengan adanya kesatuan yang menunjukkan perbedaan sederajat. Misalnya ras dibedakan berdasarkan ciri fisik dan lokasi geografis; etnis didasarkan pada kebudayaan; agama berhubungan dengan kepercayaan/kegiatan keagamaan; serta jenis kelamin.

       2)    Pengaruh Diferensiasi Sosial
                     Diferensiasi sosial menyebabkan terbentuknya brebagai paham sosial seperti primordialisme, etnosentrisme, dan sektarian (politik aliran).

b.     Stratifikasi Sosial

       1)    Pengertian Stratifikasi Sosial
                     Stratifikasi sosial merupakan sistem pelapisan masyaakat berkaitan dengan suatu hal yang dihargai oleh masyarakat itu sendiri. Atau dengan kata lain stratifikasi sosial adalah penggolongan anggota masyarakat atau kelompok masyarakat secara hierarkhi atau vertikal yang menjukan pembedaan kelas atau serajat. Dasar atau ukuran yang biasa digunakan untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam suatu pelapisan / staratifikasi sosial antara lain: kekayaan, kekuasaan/jabatan, kehormatan/kewibawaan dan ilmu pengetahuan/pendidikan.

       2)    Terjadinya Stratifikasi Sosial
                     Proses terjadinya stratifikasi sosial dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu dengan sendirinya dan dengan sengaja. Stratifikasi yang terbentuk dengan sendirinya, misalnya kepandaian dan tingkat umur. Sementara itu, stratifikasi yang dibentuk secara sengaja mengarah pada suatu tujuan tertentu.tujuan tersebut menjadi kesepakatan kelompok sosial, misalnya kekuasaan dan wewenang.
                    
       3)    Sifat Stratifikasi Sosial

              a)    Terbuka
                     Sistem pelapisan terbuka (opened social stratification) mempermudah kesempatan anggota masyarakat untuk naik pada lapisan atas atau mengalami penurunan prestasi hingga masuk ke lapisan bawah. Sistem pelapisan terbuka dapat digambarkan sebagai berikut.
      
 



                                                                                                 


              b)    Tertutup
                     Sistem pelapisan tertutup (closed social stratification) membatasi perpindahan status individu untuk naik ke lapisan atas atau turun ke lapisan bawah. Anggota sistem pelapisan tertutup didasarkan pada kelahiran. Sistem pelapisan sosial tertutup dapat digambarkan sebagai berikut.
 











              c)    Campuran
                     Sistem pelapisan sosial masyarakat tidak selalu bersifat terbuka dan tertutup, misalnya pada kehidupan masyarakat Bali. Secara budaya masyarakat Bali menerapkan sistem pelapisan tertutup, tetapi secara ekonomi masyarakat menerapkan sistem pelapisan terbuka. Dengan demikian, dapat disimpulkan dalam suatu masyarakat terdapat sistem pelapisan campuran yang memadukan sistem pelapisan terbuka dan tertutup. Sistem pelapisan campuran dapat digambarkan sebagai berikut.
 







       4)    Unsur Stratifikasi Sosial
              a)    Kedudukan (Status)
                     Dalam kehidupan masyarakat, kedudukan sering dibedakan menjadi beberapa bentuk berikut ini.
                     1)    Ascribed status, identik dengan stratifikasi sosial bersifat  tertutup. Kedudukan ini diperoleh melalui kelahiran
                     2)    Achieved status, kedudukan ini diperoleh melalui usaha secara sengaja bukan karena kelahiran
                     3)    Assigned status, berkaitan dengan pemberian kedudukan ini yang lebih tinggi pada seseorang karena telah berjasa pada masyarakat.
              b)    Peran (Role)
                     Peran (role) merupakan aspek dinamis dari sebuah kedudukan individu yang telah berhasil menjalankan hak dan kewajiban berdasarkan kedudukannya, berarti individu tersebut telah berhasil melakukan perannya.

1)    Bentuk-bentuk Statifikasi Sosial

                     Berbagai bentuk sistem stratifikasi sosial dalam kehidupan masyarakat dapat dijelaskan sebagai berikut :
              a)    Sistem Ekonomi
                     Sistem sratifiksi bidang ekonomi membedakan kelasnya berdasarkan kepemilikan materi. Sitem ekonomi membagi pelapisan sosial dalam tiga kelas seperti gambar berikut ini.

Keterangan :

a
a.  Kelas Atas (Upper Class)
(1)   Kelas atas atas.
b
(2)   Kelas atas menengah.
(3)   Kelas atas bawah
b. Kelas Menengah (Middle Class)
c
(1)   Kelas menengah atas.
(2)   Kelas menengah.
                                                    (3)   Kelas menengah bawah.
c. Kelas Bawah (Lower Class)
(1)   Kelas bawah atas.
(2)   Kelas bawah menengah.
(3)   Kelas bawah bawah..

              b)    Sistem Politik
              Pelapisan masyarakat berdasarkan sistem politik berarti membedakan warga masyarakat berdasarkan faktor kekuasaan yang mereka miliki. Bentuk kekuasaan dapat dibagi ke dalam tiga tipe pelapisan sosial berikut ini.
              (1)   Tipe Kasta
                     Sistem pelapisan sosial dipisahkan oleh garis tegas dan bersifat kaku, bahkan sulit ditembus untuk melakukan perpindahan status dari bawah ke atas ataupun sebaliknya. Gamabr yang menunjukkan sistem pelapisan kekuasaan berdasarkan tipe kasta sebagai berikut.
Raja (penguasa),
 bangsawan, orang-orang yang bekerja di pemerintahan, dan pegawai rendah.
 
             

Tukang, pelayan, petani, buruh tani, dan nelayan
Budak
 




       2)    Tipe Oligarki
                     Pelapisan tipe oligarki dapat dijelaskan melalui gambar berikut ini.
Raja (penguasa), bangsawan dari beragam tingkat, pegawai tinggi (sipil/militer) dan orang-orang kaya.
Tukang, petanidan pedagang
Buruh tani dan budak.
 









              3)    Tipe Demokratis
                     Pada tipe demokratis faktor kelahiran tidak mempengaruhi sistem pelapisan sosoial. Garis pemisah antar lapisan bersifat fleksibel. Gambar berikut menjelaskan sistem pelapisan sosial tipe demokratis.
Pemimpin politik, pemimpin partai, orang kaya dan pemimpin organisasi besar.
Pejabat administratif, kelas-kelas atas dasar keahlian, ahli tehnik, petai, nelayan dan pedagang
Pekerja dan petani rendahan.
 









                 c)      Sistem Feodal
Raja
Bangsawan/tuan tanah.
Kesatria
Rakyat biasa, petani dan nelayan
              Bentuk organisasi muncul akibat adanya revolusi agraris, karakteristik sistem feodal didasarkan pada pembedaan status berdasarkan kepemilikan tanah. Sistem pelapisan feodal dapat dijelaskan melalui gambar berikut ini.

d) Sistem Lingkaran Kambium
              Sistem lingkaran kambium digunakan untuk menggambarkan kekuasaan di lingkungan keraton. Nilai yang berlaku dalam sistem keraton dapat digambarkan melalui lingkaran kambium berikut ini.
 








6)    Fungsi Stratifikasi Sosial
       a)    Distribusi hak-hak istimewa yang objektif.
       b)    Membentuk sistem strata/pertanggapan (tingkatan) dalam masyarakat.
       c)    Menentukan lambang status/kedudukan.
       d)    Proses seleksi untuk melakukan perpindahan kedudukan/status sosial.
       e)    Sebagai alat solidaritas dalam kehidupan masyarakat.

B. Ciri Struktur Sosial dalam Tahap Perkembangan Masyarakat

1.    Ciri-Ciri Struktur Sosial
a.    Struktur sosial hanya terdapat pada kelompok masyarakat yang memiliki status dan peran sosial.
b.    Bersifat dinamis, artinya struktur sosial selalu mengalami perubahan fungsi seiring perubahan zaman.
c.    Struktur sosial berkaitan dengan kebudayaan. Setiap struktur sosial membentuk kebudayaan yang berbeda dan dipengaruhi oleh keadaan geografis, mata pencaharian, serta pembangunan.

2.    Perkembangan Struktur Sosial Masyarakat
Selo Soemardjan membagi perkembangan struktur sosial masyarakat menjadi tiga bentuk sebagai berikut :

a.    Masyarakat Sederhana
Ciri struktur sosial dalam masyarakat sederhana sebagai berikut :
1)    Memiliki ikatan organisasi berdasarkan tradisi turun temurun
2)    Memiliki ikatan kekeluargaan yang masih sangat kuat
3)    Mengedepankan sistem gotong royong
4)    Menerapkan sistem hukum tidak tertulis
5)    Masih memiliki kepercayaan pada kekuatan gaib
6)    Hasil produksi tidak untuk dijual, tetapi untuk dikonsumsi sendiri.

b.    Masyarakat Madya
Ciri struktur sosial masyarakat madya sebagai berikut :
1)    Intensitas ikatan kekeluargaan tidak seerat masyarakat sederhana
2)    Lebih terbuka dengan pengaruh perubahan sosial
3)    Menerapkan sistem hukum tertulis dan tidak tertulis
4)    Mulai membentuk lembaga formal
5)    Mulai muncul pemikiran rasionalitas meskipun tetap mempercayai adanya kekuatan gaib
6)    Mulai mengenal sistem diferensisasi dan stratifikasi sosial


c.    Masyarakat Modern

Ciri struktur sosial masyarakat modern sebagai berikut :
1)    Hubungan sosial berdasarkan kepentingan pribadi
2)    Membentuk hubungan sosial yang bersifat terbuka
3)    Mengembangkan pola pikir positivis
4)    Masyarakat memiliki tingkat ilmu pengetahuan yang tinggi
5)    Memberlakukan sistem hukum formatif/tertulis
6)    Membentuk stratifikasi sosial berdasarkan pada keahlian

3.    Fungsi Struktur Sosial

a.    Fungsi identitas, berarti memberikan unsur penegas bagi suatu kelompok sosial
b.    Fungsi kontrol, berarti membatasi setiap perilaku anggotanya
c.    Fungsi pembelajaran, berarti setiap masyarakat dapat mempelajari struktur sosial masyarakat yang lainnya.